Sekadar Renungan

Wahai saudaraku..!!







Hidup di dunia ini di ibaratkan Seorang lelaki yg sedang dalam perjalanan dengan sebuah kendaraan bersama istri dan anak2 nya.







ditengah perjalanan ia dihentikan oleh seorang yg menghadangnya di perjalanan







lelaki (sang ayah) bertanya:







siapakah kamu..?







dia menjawab: aku adalah wang (harta)..!!







maka lelaki itu bertanya kepada istri dan anak2 nya,







apakah kita ambil harta ini dan membawanya dalam perjalanan kita..?







mereka menjawab: Yaa.. tentu saja, sebab dengan harta kita akan dapat berbuat apa saja dan mendapatkan apa saja yg kita inginkan..!!







maka merekapun mengambil harta itu dan membawanya serta dalam perjalanan mereka,







lantas mereka meneruskan perjalanan, kendaraan mrk pun berjalan hingga mereka bertemu dengan seorang yg menghadang di jalan,







lelaki(sang ayah) pun bertanya,







siapakah kamu..?







dia menjawab, akulah pangkat / kekuasaan, kedudukan dan kemegahan..!!







maka iapun kembali bertanya kepada istri dan anak2nya,







apakah kita ambil kekuasaan ini dan membawanya dalam perjalanan kita..?







dan kembali mereka menjawab:







Yaa.. tentu saja, kerana dengan kekuasaan, kita akan dapat berbuat apa saja dan mendapatkan apa saja yg kita inginkan..!!







Maka dengan penuh semangat dan usaha keras merekapun mengambil (membawanya) serta dalam kendaraan mereka,







dan demikianlah, dalam perjalanan mereka bertemu dengan banyak orang, yg terdiri dari nafsu, kenikmatan, dan berbagai keindahan dunia yg menggiurkan.







hingga merekapun bertemu dengan orang yg lain,







maka lelaki (sang ayah) itupun bertanya,







siapakah kamu..?







orang itu menjawab, Aku adalah agama..!!







maka dengan serentak mereka (lelaki, istri dan anak2) berkata, saat ini belum waktunya, yg kami perlukan adalah dunia dan segala kenkmatannya, dan agama hanya akan menyusahkan kita, mengharamkan kita dari bermacam kesenangan, dan mengharuskan kita sholat, puasa malah menyuruh kita pergi haji, dan sebagainya,







Atau biarlah nanti saja (bila2) kita akan kembali lagi untuk mengambil (membawa) agama bersama kita..







maka merekapun mengabaikan bahkan meninggalkan agama (tidak membawanya serta) dalam perjalanan mereka. Dan merekapun meneruskan perjalanan,







kendaraan mereka pun terus berjalan, hingga tanpa di sangka2 seorang petugas menghadang, memberhantikan kendaraan mereka, dan memaksa sang ayah untuk turun dari kendaraan sambil berkata, berakhir sudah masa (perjalanan)mu, kamu harus turun, dan mari ikut aku..!! seru petugas itu.







sang ayah bertanya, siapakah kamu..?







petugas itu menjawab: Akulah Maut yg engkau sentiasa lari dan menghidariku,







apakah kamu telah membuat persiapan (bekal) untuk bertemu denganku, aku periksa agamamu adakah kamu membawanya serta dalam perjalananmu..??







sang ayah berkata, Tidak, aku telah mengabaikan dan meninggalkannya, maafkan aku. Atau berilah aku kesempatan untuk kembali lagi mengambil agama yg telah aku tinggalkan dalam perjalananku,







Dengan tegas petugas itu berseru. Tiada lagi kesempatan bagimu, kamu tidak lagi boleh memohon maaf atau kembali lagi untuk mengambil agama yg seharusnya kamu bawa sebagai bekal di akhir perjalananmu.







tapi aku telah membawa istri, anak2, harta,pangkat (kedudukan) dan sebagainya yg sentiasa menemaniku, kata sang ayah.







itu semua tiada bermanfaat lagi buatmu. Hanya agamalah yg bermanfaat di hadapan Tuhanmu..







Mari ikut aku.. Seru petugas itu.



Sang ayahpun tak kuasa menolaknya.







sejenak ia menoleh (memandang) kendarannya, istrinya menggantikannya sebagai pengemudi, kendaraan itupun berjalan tanpa seorangpun yg ikut turun untuk menemani lelaki (sang ayah) itu..

No comments: